Hindu di Era Melinial

Menjadi Hindu yang hebat di era Melinial serta kemajuan globalisasi

Penjelmaan tuhan sebagai wujud siwa dalam manifestasinya

Mengambilkan hikmah kehidupan dengan berbakti kepadanya sebagai simbol Tuhan.

Berbakti kepada Ida Sang Hyang widi melalui persembahan

Wujud rasa syukur kehadapannya melalui persembahan sesuai dengan kemampuan yangd kita miliki.

Lebih banyak mendekatkan diri kepadaNya

Meluangkan waktu untuk selalu mendekatkan diri kepadaNya baik dalam keadaan suka maupun duka.

Melestarikan warisan leluhur

Mengajegkan hindu melalui menjaga warisan budaya yang adi luhung sebagai wadah untuk menciptakan keharmonisan.

Tuesday, June 19, 2018

Hindu di Era Melinia


Memasuki era globalisasi serta jaman modern ini, kemajuan teknologi semakin pesat memberikan kemudahan disetiap langkah kehidupan serta mempermudah dalam melakukan segala aktivtas serta dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat membuat orang lebih mengandalkan teknologi setiap melakukan aktivitas dari pada menggunakan tenaga sendiri. selain hal tersebut aktivitas komunikasi jadi semakin dekat dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat.

Sebagai umat hindu pengaruh globalisasi terkadang menjadi pengaruh besar terhadap kehidupan sosial hal ini terbukti bahwa budaya saling menyapa dan komunikasi semakin kurang efektif hal ini sebabkan karena fokus perhatian hanya pada handphone, selain hal ini kesibukan dengan handphone dengan fasilitas atau fiturnya membuat sesorang akan lupa dengan budaya saling komunikasi dan berbagi antar sesama.

Maka dari itu peran ajaran Tri Hita Karana harus menjadi pedoman sebagai tolak ukur dalam berkehidupan yang baik. Dimana terdapat tiga hubungan diantaranya : 1). Hubungan Manusia Dengan Tuhan Yang Maha Esa; (2) Hubungan Manusia dengan sesama; (3) Hubungan Manusia dengan alam. sehingga kalau kita jabarkan makna dari tiga hubungan tersebut adalah sebagai berikut :



1. Hubungan Manusia dengan Tuhan

Sebagai wujud bhakti kita terhadap Tuhan Yang Maha Esa (Ida Sang Hyang widi) maka beberapa hal yang dapat dilakukan untuk selalu mendekatkan diri kepadaNya atas segala karunia yang diberikan sehingga kita selalu menemukan kerahayuan dan kelancaran. Terkadang manusia selalu ingat kepada beliau ketika kita menemukan suatu masalah atau musibah sehingga kita menyalahkanNya. Berikut beberapa tips yang dalam kita lakukan di era millenial ini :


  • Berdoa sebelum melakukan pekerjaan

Melakukan suatu aktivitas tanpa dibarengi dengan suatu doa terkadang dapat memberikan pengaruh terhadap suatu aktivitas sersebut seperti misalnya kita tidak konsentrasi dengan apa yang kita lakukan sehingga apa yang kerjakan terkadang tidak selesai dengan sempurna bahkan tidak selesai. Sebagai wujud syukur kepada Tuhan Hyang Maha Esa kita hendaknya mencoba membiasakan diri untuk melakukan pendekatan melalui sembahyang, namun tanpa kita sadari kita lupa untuk itu, tetapi kenapa kita tidak pernah lupa hengan yang namanya Hanphone / HP. Setiap ada waktu luang sedikit pun kita selalu ingat dengan yang namanya HP, dan banyak orang mengatakan lebih baik ketinggalan istri dari pada ketinggalan HP. Selain itu banyak juga kita jumpai bahwa sekarang HP bagaikan istri kedua. Nah kita sebagai Umat Hindu harus mampu memanfaatkan Hp tersebut sebagai bahan pengingat, karena melakukan sesuai yang baru tanpa pembiasaan sangat sulit untuk diterapkan. Jadi bagaimana kita memanfaatkan HP sebagai media pembantu dalam melakukan aktivitas salah satunya adalah menggunakan media wallpaper HH tersebut untuk membuat sesuatu yang ingin kita terapkan misalnya doa sehari-hari di screenshot dijadikan wallpaper maka secara tidak langsung kekita membuka HP selalu kita diingatkan terhadap sesuai yang ingin kita terapkan.
  • Menyempatkan diri untuk sembahyang di sore hari
Perkembangan ekomoni yang semakin pesat di era globalisasi ini membuat kebutuhan manusia dihadapkan dengan berbagai hal yang mampu memanjakan hidup. sehingga keinginan seakan susah untuk dibendung seperti halnya ingin memiliki ini habis ada sesuatu yang baru kita juga ingin memiliki itu pula hal ini menjadi faktor utama akan pentingnya melakukan suatu pekerjaan dengan tujuan untuk memuaskan kebutuhan kita. sehingga tuntutan untuk bekerja keras selalu berada setiap benak manusia yang cendrung akan mengabaikan atau meluangkan waktu untuk selalu menyempatkan diri kepadanya. sebagai umat Hindu yang cinta akan agamanya, peran untuk mengatur waktu sebaik mungkin sangat diharapkan. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengatur waktu dengan baik diantaranya (1) Melakukan aktivitas sesuatu dengan waktu yang diterapkan oleh perusahaan; (2) Disiplin terhadap waktu serta tidak menunda pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan hari itu juga; (3) Tidak melakukan aktivitas yang kurang menguntungkan disaat jam produktif; (4) Usahakan sore hari sudah berapa dirumah (Sanikale) pertemuan antara siang dan malam, sehingga ada waktu untuk melakukan sembahyang serta mendekatkan diri kepadanya.
  • Mendengarkan lagu atau music relegi
Memanfaatkan Hanphone dengan mendengarkan lagu motivasi serta lagu relegi dengan tujuan untuk membangkitkan aktivitas kearah yang positif. perkembangan pengaruh sosial menjadi tantangan berat khususnya para muda sekarang. Sehingga generasi sekarang perlu diselamatkan dengan pengaruh sosial yang cendrung  menjerumuskan kita ke hal yang buruk. Dengan mendengarkan lagu relegi secara tidak langsung mengarahkan pikiran kira untuk melakukan hal yang berguna bagi kehidupan. 
  • Mengindari sesuatu yang berbau forno
Hal lain juga karena pengaruh fornografi secara tidak langsung akan marusak pikiran setiap orang terhadap sesuatu hal yang baru. Pangaruh internet serta berbagai situs yang menyajikan gambar yang berbau forno. Hindari untuk membuka konten-konten yang tidak berguna atau konten yang sengaja di share oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Berusaha untuk menampilkan gambar / wallpaper yang mencerminkan kesejukan dalam hidup, misalnya pemandangan, nuansa alam, nuansa relegi atau gambar keluarga.


    2. Hubungan Manusia dengan Sesama

    Peran berikutnya dalam bagaimana menjaga gubungan baik antar sesama, hal ini cendrung diabaikan oleh setiap manusia, sebagai umat Hindu yang cinta akan kedamaian hendaknya hal ini menjadi priotitas untuk menjaga kerukunan dalam hidup. Namun banyak kita temukan akibat perkembangan teknologi serta perngaruh media sosial seseorang malah terjerumus untuk mengungkapkan sesuai hal yang titak berguna serta justru membuat ketersesinggungan terhadap orang lain. Pemerintah sudah menghimbau bahwa kita hendaknya menjadi pengguna internet yang cerdas serta memanfaatkan internet sebagai motivasi dalam hidup untuk arah yang lebih baik. Disini ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk selalu menciptakan hubungan baik antar sesama diantaranya :

    • Berinterasi dengan sesama dengan mengurangi penggunaan Handphone
    Menjaga toleransi antar sesama dapat dilakukan dengan komunikasi yang baik sehingga dapat bertukar pikiran serta menjalin komunikasi yang baik. Dengan keberadaan Handphone komunikasi secara langsung sudah mulai menurun dan setiap melakukan komunikasi selalu memegang handphone sehingga lawan bicara secara tidak langsung berasa kurang diperhatikan karena secara langsung gerak-gerik tangan kita mengarahkan pikiran kita tertuju pada hanphone. Langkah yang baik dilakukan dengan menaruh hanphone ditempat yang kurang terjangkau agar pikiran kita kurang berpusat kesana sehingga jalinan komunikasi yang baik dapat terwujud.
    • Berfikir sebelum berbicara atau berkomentar
    Hal ini banyak diabaikan oleh setiap orang dimana berkomunikasi yang dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung itu belum terfikirkan, sehingga menimbulkan dampak yang kurang baik bagi orang lain. apa yang kita ungkapkan belum tentu diterima oleh orang lain karena setiap orang memiliki cara pandang yang berbeda. sehingga peran ini perlu dilakukan oleh pembicara. Seperti kita temukan banyak orang yang melampiaskan pemikiran atau kekesalannya ke media sosial tanpa disadari secara langsung akan diperhatikan oleh orang lain, karena apa yang kita tampilkan merupakan wujud tingkah laku kita yang sebenarnya. Peran Diary dulu sudah tidak ada lagi dijaman sekarang sehingga seseorang memanfaatkan Media sosial sebagai diary terhadap segala tindakan yang dilakukanya. jadi sangat disaran untuk mengurangi prilaku tersebut
    • Kurangi menfosting atau mengshare status yang berbau sara/politik
    Keberadaan media sosial seakaan memberikan sesuatu yang baru bagi orang, keingintauan itu menjadikan seseorang untuk ingin mencoba. Namun tidak semua yang kita temukan dimedia sosial bermanfaat bagi kita dan orang lain. Seperti misalnya kita menemukan photo atau video yang mengadung sara atau tidak bermanfaat bagi orang lain serta berbau politik sehingga sangat tidak disarankan untuk tidak mengshare hal tersebut karena nantinya akan memperoleh komentar yang negatif sehingga cendrung terjadinya perselisihan dan memecah belah kerukunan umat beragama. Hendaknya sesuai yang kita ketahui atau peroleh cukup di konsumsi sendiri sebagai bahan referensi mana yang baik dan buruk serta mana yang berguna bagi kehidupan kita.

    3. Hubungan Manusia dengan Alam

    Banyak orang sudah merasa kurang nyaman akhir-akhir ini hal itu disebabkan karena keseimbangan alam sudah mulai terusik. Seperti kita temukan adalah sampah, dimana sampah menjadi faktor utama dalam kehidupan dimana kebiasaan orang untuk hidup bersih sudah mulai menurun serta kebiasaan seseorang untuk membuang sampah pada tempatnya sudah hampir punah. Pemerintah sudah berusaha menggalakkan melalui berbagai media namun itu hanya semu semata dan terabaiakan sehingga secara tidak langsung akan merusah keindahan alam. Bali yang dulunya memiliki semboyan " Bersih Aman Lestasi Indah" tinggal menjadi kenangan, semua itu berbat ulah manusia juga. Sehingga keberadaan Butha Kala (Penguasa alam) sudah mulai terusik juga berakibat  merasuknya ke sifat manusia itu sendiri.  Melihat beberapa permasalah diatas ada beberapa hal yang dalam dilakan umat manusia untuk mampu menjaga keseimbangan alam diantaranya:
    • Menjaga Kebersihan
    Mulai membiasakan diri untuk hidup bersih mulai dari dalam diri sendiri serta lingkungan sekitarnya hal ini dilakukan dengan membuang sampah pada tempatnya, memanfaatkan sampah sebagai manfaat berikutnya seperti mendaur ulang, mengurangi pekerjaan yang banyak mengasilkan sampah, turut menjaga keindahan lingkungan dengan memelihara saluran air sebagai irigasi.
    • Memanfaatkan alam sebagai sumber kehidupan
    Mengurangi aktivitas yang cendrung menggunakan energi yang tentunya menimbulkan banyak polusi yang berdampak bagi kehidupakan kita seperti membakar sampah, penggunaan kendaraan yang menimbulkan polusi yang kurang baik bagi kesehatan. Mari mulai memanfaatkan serta menata lingkungan sebagai media rekreasi. Banyak destinasinasi di Bali sudah menawarkan keindahan alam. karena dengan menikmati keindahan alam akan secara langsung membuat pikiran menjadi tenang dan nyaman, hembusan angin segar memberikan inspirasi bagi kehidupan.
    • Melakukan Yadnya kepada penguasa alam semesta (Bhuta Kala)
    Sebagai Umat Hindu hendaknya hal positif untuk menjaga kesemimbangan alam perlu ditingkatkan, karena alam ini juga ada yang memiliki sehingga dalam istilah hindu juga di sebut Sang Hyang Butha Kala. Mulai melakukan ritual dari hal yang kecil bisa dilakukan oleh umat hindu misalnya yadnya sesa (Ngejot), Mesegeh setiap hari Kajeng Kliwon, Melakukan Mecaru alit sampai mecaru besar setiap hari tertentu. sehingga hal tersebut secara tidak langsung wujud hormat kepada sang penjaga alam semester ini.

    Demikianlah artikel singkat yang dapat saya sajikan dan perlu di terapkan oleh setiap orang di jaman Mellinial ini seiring perkembangan jaman. 
    #Hinduituhebat #Ilovehindu #banggamenjadihindu.

    Friday, June 1, 2018

    Melestarikan Warisan Leluhur


    Seperti pepatah mengatakan "Jangan pernah melupakan sejarah, karena dengan sejarah kita semakin terarah". Ungkapan tersebut memberikan gambaran bahwa pentingnya menjaga warisan leluhur yang diberikan sejak turun temurun. Dengan pengaruh globalisasi dan perkembangan jaman terkadang kebudayaan mulai ditinggalkan hal menjadi cerminan bahwa kurangnya perhatian anak terhadap budaya khususnya hindu untuk melestarikan budaya yang kita miliki.

    Bali terkenal bukan karena tempatnya yang indah seperti yang dikatakan jaman dahulu, karena persaingan destinasi wisata masih banyak keindahan yang lebih menawan di beberapa negara, namun keunikan budaya yang dimiliki oleh Bali yang tidak tertandingi oleh seluruh Dunia. Maka dari itu sebagai umat Hindu yang baik hendaknya tidak terlepas dari budaya yang sangat has dimilikinya. Setiap hari-hari besar agama hindu seperi odalan dengan menyungsung Ida betara sesunan maka kita sebagai pemedeknya hendak ikut ngayah istilahnya sebagai wujud bhakti kehadapan Ida Sang Hyang Widi Wasa. Tidak hanya pada odalan saja namun pada saat hari saya Galungan dengan budaya ngelawangnya dan Hari raya nyepi dengan budaya pawai ogoh-ogohnya.

    Sehingga patut kita syukuri bahwa Hindu ini khususnya di Bali memiliki banyak warisan budaya yang mesti kita kembangkan dan lestarikan untuk mendongkrak pariwisata yang berbasis budaya yang nantinya akan berimbas pada kesejahteraan rakyat Bali. Kita sebagai generasi muda mari bersangkupadu melestarikan budaya Bali dan melakukan aktivitas budaya yang penuh dengan kedamaian dimana dengan tidak memamerkan sesuatu yang menimbulkan kebenciaan bagi agama lain, namun keindahan budaya itu hendaknya untuk lestarikan.

    Walaupun kita tinggal di daerah olang lain atau di rantauan tetap bisa melestasikan budaya Bali, adapun beberapa langkah mungkin dapat dilakukan disela kesibukan bekerja dan berada diluar daerah atau merantau, diantaranya :

    1. Mengisi kesenjangan waktu untuk membuat upakara
    2. Membuat forum dengan warga rantauan / membuat peguyuban
    3. Membuat acara kegiatan yang mengakitkan budaya, misalnya belarja megambel (bermain music Bali)
    4. Mengadakan persembahyang bersama disela kesenjangan waktu untuk meningkatkan rasa kebersamaan antar umat.
    5. Kegiatan penggalian dana serta melakukan dana punia kepada setiap pura setempat.
    Demikian ulasan singkat tetang melestarikan budaya kita sebagai wujud bakti dan hormat kepada warisan leluhur, semoga bermanfaat.

    #arjunadigital 
    #hinduhebat 
    #sayahindu 
    #hindukeren

    Lebih banyak mendekatkan diri kepadanya



    Sebagai wujud bhakti kepada Ida Sang Hany Widi Wasa (Tuhan Hyang Maha Esa) hendaknya kita sebagai umat beragama wajib melaksanaan persembahyang sebagai wujud syukur atas segala karunianya sehingga kita selalu diberikan kesehatan, keselamatan dan murah rejeki. Maka hendaknya kita selalu menyempatkan diri untuk melakukan sebahyang dimanapun kita berapa tanpa mengenal tempat dan waktu.

    Kesibukan waktu akan faktor pekerjaan membuat sesorang seakan sulit meluangkan waktunya untuk melakukan sembahyang sehingga kita terkadang lupa akan sesuatu yang diberikannya kepada kita. Sehingga disaat kita menemukan kesusahaan disaat itu baru kita ingat kepada beliau. Budaya sembahyang harus kita lakukan baik dalam keadaan suka maupun duka karena semua ini merupakan anugrah serta jalan terbaik yang diberikan oleh kita.

    Kegiatan persembahyangan mungkin tidak harus dilakukan di Pura-pura besar seperti yang kita ketahui, namun dapat dilakukan mulai dari dalam diri kita seperti halnya melakukan Puja Trisadya dalam hati baik dilakukan di kantor maupun dimana kita berapa saat waktu luang. tetapi ketika kita mempunyai kesempatan untuk pergi ke pura atau ketempat suci lebih baik lagi, karena pendekatan kepada Tuhan tidak bisa dipaksanakan namum berdasarkan hati nurani kita. Sehingga hendaknya kita melakukan persembahyangan itu dengan tulus iklas.

    Dalam kesempatan ini, bagaimana kita sebagai umat Hindu dengan bangga kita melakukan aktivitas persembahyang dilakukan dengan hati yang tulus tanpa atas paksaan orang lain atau pengaruh lingkungan sekitar. pada saat kita melakukan persembahyangan ke Pura hendak kita mengenakan pakaian yang sesuai standar yang di gunakan sehingga aktivitas persebahyangan kita menjadi hening tanpa mengganggu perhatian orang lain. Namun sering kita jumpai bahwa penggunaan pakaian sembahyang baik pria maupun wanita seakan mengikuti jaman sehingga menimbulkan pandangan negatif terhadap orang lain kepada kita, maka hendaknya sebagai umat beragama yang baik penggunaan pakaian sembahyang itu harus mencerminkan budaya Hindu yang baik tanpa harus mengikuti perkembangan jaman karena sebenarnya apa yang kita kenakan itu mencerminkan kepribadian kita sebenarnya tanpa kita sadari.

    Nah mari kita sebagai umah Hindu yang baik, lebih meningkatkan budaya sembahyang yang tulus serta menggunakan pakaian sembahyang yang sopan sebagai wujud rasa hormat dan bhakti kehadapan Ida Sang Hyang Widi . demikian postingan ini semoga bermanfaat bagi kita semua.

    #arjunadigital #hinduhebat #sayahindu #hindukeren

    Berbakti kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa melalui persembahan


    Hindu terkenal dengan persembahan kepada Ida Sang Hyang Widi, segala kegiatan persembahyangan identik dengan Upakara. Sebagai wujud bhakti kepada Tuhan kendaknya kita melakukan yang namanya yadnya. Yadnya merupakan persembahan yang tulus ihklas kita persembahkan kepada Tuhan maupun antar sesama. Menganal kata tulus iklas maka hendaknya kita memberikan sesuai atas dasar kemampuan tanpa harus mengharapkan hasil atau imbalam. Hal ini menjadi cerminan bahawa kita hendaknya memberikan atau mempersembahkan sesuai berdasarkan kemampuan yang kita miliki.

    Seiring perkembangan jaman, kegiatan persembahan ini terdapat terkesan dipaksakan. Seperti kita jumpai bahwa banyak umat hindu melakukan persebahyangan dengan mempersembahkan sesuai yang wah, sehingga terkesan kurangnya keiklasan terhadap apa yang kita persembahkan. Banyak kita temukan saat hari raya suci baik Galungan maupun piodalan, seseorang harus menghabiskan banyak uangnya untuk membeli sarana upakara tanpa memperhatikan kondisi ekonominya, sehingga kesan keiklasan ini menjadi kurang. Hal ini menjadi imaginasi yang luar biasa bagi seseorang setiap melakukan persembahyangan terutama saat piodalan menjadi takut akan biaya tinggi.

    Sebenarnya itu tidak harus, karena sesuatu yang di persembahkan tanpa memperhatikan kondisi ekonomi yang kita miliki maka persebahan yang kita miliki kurang iklas. Mungkin terkesan gengsi jikalau kita sendiri mempersembahkan sesuai yang kurang mahal dibandingkan dengan yang lainnya, dan sebenarnya menurut ajaran Agama Hindu itu tidak dibenarkan karena kita melakukan sesuai persembahan atas dasar kemampuan dan ketulusan hati.

    Selain hal itu budaya import terdapat barang yang kita persembahkan juga menjadi permasalahan yang sering kita jumpai sehingga seakan mengabaikan produk lokal seperti buah apel, banyak didaerah lokal sudah bisa mengasilkan itu namun banyak orang orang cendrung membeli yang product impor dengan harga yang sangat tinggi sehingga menimbulkan beban yang sangat tinggi pula. Padahal sebenarnya sama apa yang kita persembahkan dihapadan Tuhan itu sama asalkan dilakukan dengan penuh keiklasan.

    Pemerintah dan para pemuka agam semestikan harus memberikan imbauan atau wejangan melalui kegiatan darma santi diberbagai media sosial untuk meningkatkan kesarannya akan penting menamfaatkan produk lokal serta memberikan suatu persebahan dengan penuh rasa iklas sehingga masyarakat khususnya Umat Hindu mempunyai pandangan yang luas akan pentingnya hal itu.
    Demikian postingan ini semoga bermanfaat bagi kita bersama.
    #arjunadigital #hinduhebat #sayahindu #hindukeren

    Penjelmaan tuhan sebagai wujud Siwa


    Banyak orang menganal keagungan Dewa Siwa, dalam kehidupan sebagai Umat Hindu Dewa Siwa menjadi panutan akan kebajikan dan kasih yang mendalam dalam kehidupannya. Dewa Siwa yang merupakan wujud manifestasi Tuhan yang dikenal dengan dewa yang menentukan akhirat setiap kehidupan, maka setiap hari raya Siwaratri umat Hindu selalu melakukan puasa dan meditasi 24 jam atau semalam suntuk.

    Banyak orang khususnya Umat Hindu selalu merayakan hari raya Siwaratri sebagai wujud perenungan atas segala tindakan yang telah kita perbuat. Namum pudarnya kepercayaan bahwa banyak juja yang beranggapan bahwa hari raya Siwaratri adalah hari raya menebus dosa padahal sujati itu salah. Menurut pandangan saya sendiri dimana hari raya Siwaratri itu dirayakan semalam suntuk sebagai wujud perenungan dosa. Dimana kita merenungkan apa yang telah kita perbuat yang berwujud dosa sehingga dengan malam perenungan itu kita semakin terarah untuk tidak melakukan perbuatan yang buruk.

    Melakukan kebaikan pada setiap langkah kehidupan itu merupakan cerminanan utama sesorang yang mulia, maka kita sebagai umat Hindu yang baik akan cinta agama kita hendaknya perbuatan baik itu selalu kita tanamkan dari dalam diri kita dalam setiap lanangkah kehidupan yang kita lakukan. Sehingga kita mengenal kata karma phala yang artinya hasil dari perbuatan, apa yang kita lakukan itu pasti membuahkan hasil baik itu berupa kebaikan maupun keburuhkan sehingga kita mengenal subakharma dan subakharma (perbuatan baik dan perbutan buruk.

    Karma yang kita dapatkan tidak hanya kita hikmati sekarang mungkin saja akan dinikmati dikehidupan yang mendatang dan bahkan bia dinikmati oleh nakan cucu kita. Maka dari itu kalau kita menanamkan kebaikan kepada seseorang makan kebaikanlah yang kita terima begitu juga sebaliknya. Maka dari itu mulai sekarang mari kita berhenti memikirkan keburukan orang lain tapi kita harus lebih banyak bernah (Instrospeksi diri ) dalam istilah Hindu kita mengenal mulat sarira yaitu kembali kepada jati diji kita yang sebenarnya.

    Sehingga ajaran Siwa secara tidak melekat dalam diri kita akan pentingnya menanamkan kebaikan kepada setiap orang tanpa memandang agama, status, kedudukan, kasta maupun sukunya. demikian postingan ini saya buat semoga bermanfaat bagi kita semua sebagai umat Hindu yang Hebat di masa kekinian.
    #arjunadigital #hinduhebat #sayahindu #hindukeren